21 Februari 2017

Tahun Baru di perbatasan Jerman-Belanda

Tahun Baru 2017, saat mendengar liburan tahun baru akan segera tiba, tidak tanggung-tanggung jumlahnya 2 minggu karena di rapel dengan liburan Natal, aku ketakutan, shock, dan segala yang lebay ada pada ku.
Ketakutan terbesarku tentang kesepian segera mendera, mulailah aku mencari cari jadwal untuk menghabiskan malam tahun baru, malam paling mengerikan kalau harus dijalani sendiri ditemani dua botol wine gratis dari kampus.

Aku segera menghubungi seorang kaka (dari Adonara juga, canggihnya, orang Adonara - yang tidak semua orang Indonesia tau kalau pulau Adonara itu ada di Indonesia -  ternyata ada dimana - mana termasuk di benua Eropa ini!) yang tinggal di Geilenkirchen, Germany

Perjalanan pertamaku sendiri, ke luar negeri (selain Belanda); maka kuputuskan bahwa supir supir Belanda yang ramah ini harus mengantar ku sampai ke perbatasan, yah, aku naik bus dari Belanda sampai Ke Jerman, turun di Aachen, Germany

Turun dari Bus di Aachen, ka Kewa sudah menunggu ku :), bertiga dengan temannya, kami pun menyusuri jejak Habibie di Aachen dengan banyak iklan disana sini, Aachen, kota yang indah. Demikian kesimpulan sementara.

Ponttor satu dari dua pintu masuk ke Aachen yang masih ada sampai hari ini






RWTH (Rheinisch-Westfalische Technische Hochschule) Aachen (Universitas Teknik Achen) tempat dulu Bapak Habibie kuliah


Setelah seharian menghabiskan waktu di Aachen, ka Kewa memberitahuku bahwa sepanci soto ayam sudah menanti di rumah, akhirnya kami pun bergegas menuju ke Geilenkirchen, demi soto ayam panas dan dua mangkuk nasi yang kami habiskan menunggui malam tahun baru yang juga kami habiskan dengan menikmati wine, sampanye, menonton film dan khusus buat aku, memecahkan segelas wine karena sibuk mengibas selimut di malam yang dingin :(. (semoga kak kewa masih punya cukup stock gelas wine :( )

Paginya, kami berjalan jalan pagi menikmati keindahan Kasteel Trips yang tak jauh dari rumah, betapa indahnya hidup di desa ini 





Dan terakhir, jangan lupa membawa pulang segepok printen, makanan khas Aachen ini sudah di persiapkan ka Kewa begitu saya turun dari Bus

Akhir kata, Terimakasih banyak untuk Ka Kewa yang sudah memperbolehkan ku mengganggui malam tahun barunya

Tidak ada komentar: