16 Mei 2013

Mengingatmu - Selalu sampai mati sampai nanti

Mengutak atik warna baru blog ini membawa ku pada bumi Maharaja Diraja ... yang selalu membawa ku padamu ........................ mengingatkan semua tentangmu

Tentang mu yang penuh peluh dan perjuangan ditanah yang jauh dari kampung halamanmu
Ku kira aku bisa memahami mu...
Tapi ternyata tidak ... aku tidak sehebatmu; yang bisa membuat "rumah" diluar kampung halaman

Aku disini,,,dalam dinding yang nyaman,,,tapi bukan "rumah"
Ku rasai,,, meski sudah melewati samudera melampaui benua
Aku belum benar-benar tau rasanya "merantau"
Meski sudah di lahirkan di tanah yang the rite of passage pemudanya adalah "merantau"
Aku tidak pernah benar-benar merantau, bahkan setelah kau tinggal kubur ... aku tetap terpaut pada "rumah" mu


Aku belum bisa membuat "rumah" ku sendiri

Kurasa lelucon yang kubuat dengan temanku setiap kali orang bertanya "rumah mu dimana",,,dan selalu kami jawab dengan "belum punya rumah, masih numpang dengan orang tua" itu benar adanya...

Aku belum punya rumah... rumahku masih menumpang padamu...pada bangunan rumah yang kau buat, pada kenangan yang kau ukir, pada kuburmu tempat aku melaporkan jasadku setiap tahunnya

Dan sekarang aku baru benar-benar paham rasanya tak punya "rumah" yang hidup, yang bisa menjawab sebagian dari kegelisahan dan pertanyaanku, yang minimal bisa kupercayai karena selalu mempercayaiku dengan tanpa pertanyaan seakan aku tuhan nya.

Sekarang,,,,,,,, rasanya menjadi "yatim" menjadi jelas.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Menjadi yatim adalah label baru yang melekat sama dirikita teman...itu tidak bisa disanggah atau diubah...
namun jika kita mengingat2nya yang munculnya hanya rasa kesedihan dan tentu saja air mata..dia tidak mengalir di permukaan tetapi diantara hati dan jantung, cuma kita saja yang tau...bapak...sosok yang kadang heran dengan pola pikir dan tindakan anak perempuannya...tapi beliau hanya diam dan tersenyum...beliau mempercayakan anak perempuannya kepada alam semesta dan kehidupan...beliau memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada anak perempuannya..sesuatu yang langka bagi kita...walau raga beliau tidak ada teman...namun SEMANGATnya tetap akan menyala dan hidup dalam jiwa kita...dan semoga kita MERDEKA dalam menjalani kehidupan,berpikir dan berkata-kata...jadi teman kita tetap harus SEMANGAT DAN selalu MERDEKA!

Petronela Somi Kedan mengatakan...

sesuatu bana yo pren,,,akhirnya lewat perjuangan yang berat lu bisa gak komen di blog gw :D ... selamat yo pren. iya teman,,,,sangat langka sekali anak perempuan bisa pulang malam sekalian pulang pagi,,, bekesempatan bermain, membentuk dan berjuang di jalan idealisme kita yang kadang tak jelas meski selalu ngotot..... sosok idola sejati yang hadirnya abadi diantara hati dan jantung kita....MERDEKA!!!

Anonim mengatakan...

dengan menjadi anonim, akhirnya gw bisa sampaikan komen gw pren...jadi kesimpulannya menjadi bukan siapa2 akhirnya membebaskan kita...hahaha...betul pren, orang-orang di sekitar kita memang ndak akan pernah mengerti apa yang kita inginkan dan apa tindakan kita...kemaren gw nonton steve jobs, ujarnya "tetaplah lapar, tetaplah konyol" hahaha...

Petronela Somi Kedan mengatakan...

tetap lah konyol, tetap lah keras kepala,,,, tak usah terbawa arus dunia,,,hidup dalam labirin kenyataan yang ada di depan mata dengan tetap berteguh bahwa mimpi di otak mungil kita tetap akan menjadi nyata kini atau nanti,,,,mimpi akan menjadi nyata, karena kita hidup menghidupi mimpi...melepaskan diri dari sesat target sesaat...