Cinta ku di Losarang
aku mendahului matahari terbit
berdiri di depan warungku menunggu decak sepeda bututmu
seperti setiap saat dimusim kemarau
kau akan pergi menjual garam dengan mengayuh sepeda romantismu
kau mendahului senja
menunggu di tempat kita biasa menghabisi tawa
disebelah kampung, diatas pipa pertamina dekat kolam lele
dengan seluruh cinta kita menikmati dunia
dan siluet tubuh bau peluh kita membingkai sejarah di senja hari ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar