29 Desember 2011

Natal dengan dua absen


Natal tahun ini pastilah mamak tidak mengambil foto keluarga bersama seperti biasa dia ngotot membuat kami semua berandalan kelas ringan duduk dengan manis di depan kamera, sudah pasti karna dua orang absen; aku yang sibuk dengan kuliah dan bapak yang sibuk di alam lain.

Satu kali paskah dan satu kali natal, akhirnya membuatku sadar, bapak ku sudah meninggal.

Hemh,,,benar, dia laki-laki terhebat yang ku pikir tidak akan pernah meninggalkan ku, karna dia selalu setia di setiap jalan yang ku tempuh. Setiap detik dengannya kunikmati sampai aku lupa segala yang hidup akan mati, sampai aku lupa bilang cinta padanya dan ucapkan terimakasih padanya.

Hari-hari pertama tanpa bapak, membuat jantungku merapuh dan nafas ku mencari-cari suara tawanya yang menggelegar seperti petir dan kadang membuat sakit jantung beneran, hidup terasa hampa dan penyesalan menyerang bertubi-tubi.
Hari-hari berikutnya aku tak sanggup tenggelam dalam air mata, tidak untuk anak perempuan pertama dalam keluarga yang dari dulu sering di percaya bapak membuat keputusan dan mengambil tindakan sulit dalam keluarga.
Har-hari berikutnya aku mencari-cari sosok bapak dalam diri laki-laki lain, berharap menemukan duplikat bapakku terselip di raga lain.
Hari-hari berikutnya lagi, tenggelam dalam tugas biadab yang makin menumpuk sambil sesekali teringat dan terisak untuk bapak.
Hari-hari ini saat Natal tiba, aku sadar bapak ku sudah benar-benar meninggal bukannya mati suri atau pura-pura meninggal dan Tuhan benar-benar serius dengan keputusannya mengambil bapakku.
Hari-hari nanti,,,,setelah menulis ini, aku ingin mimpi-mimpi bapak dan aku menyata dalam setiap langkah yang ku ambil, dan aku ingin belajar menjadi orang hebat seperti bapak ^_^