Membongkar dokumen dalam folder Menulis Untuk Memerdekakan dan menemukan tulisan kecil ini ....
"Ceritakan tentang kampung halaman"
katamu suatu sore dari pulau Jawa kepadaku yang sedang mencari-cari langit
senja di balik Ile Boleng - yang tidak pernah kutemui setiap kali kutunggui dia
di pintu dapur.
" Nanti saja kau baca tulisanku di
blog,,, semua sering kutulis di blog kok" janji ku padamu adik kecilku
yang seram - bagiku kau selalu lebih seram dari preman pasar meskipun setiap
bulan kau selalu rebonding dan mukamu kau putihkan secara sengaja!!!
Dan inilah salah satu cerita itu, bukan tentang emas, intan atau
permata
Tetapi tentang kapas!!! (yang mengingatkanku kembali pada ANT-teori jaringan aktor yang kubaca di akhir penulisan thesis ku--catat di akhir!! bukan di awal!! Teori ini bercerita tentang bagaimana benda-benda juga bisa mengontrol hidup aktor lain seperti manusia)
Tetapi tentang kapas!!! (yang mengingatkanku kembali pada ANT-teori jaringan aktor yang kubaca di akhir penulisan thesis ku--catat di akhir!! bukan di awal!! Teori ini bercerita tentang bagaimana benda-benda juga bisa mengontrol hidup aktor lain seperti manusia)
Begini ceritanya,,,,auuuuuuuuuuu (suara
lolongan anjing hutan)
Pada mulanya adalah kapas,,,,kapas ini dahulu
katanya banyak ditanam di daerah Witihama (kampung kita-mu Lamaleka bagian dari
kecamatan Witihama) dan Koli, ada kapas dengan biji kecil dan kapas dengan biji
besar ,,, hanya penenun sejati sajalah yang bisa membedakan kedua jenis pohon
kapasnya....
Saat ini, sudah tidak gampang lagi mencari
kapas, tetapi mama tua selalu bilang
“nabon tou di tou” artinya meskipun cuma satu, pasti masih ada pohon kapas
“nabon tou di tou” artinya meskipun cuma satu, pasti masih ada pohon kapas
Disadari atau tidak, kapas adalah penghubung langit
dan bumi,,,kalau kau ingin ketemu dengan nenek moyang, siapkanlah kapas .
Kalau kau ingin menghadap nenek moyang untuk
meminta maaf atas dosa - dosa mu, bawalah kapas lekatkan di lidah sampai ke
hati mu. Jika kau mau berdamai dengan sesamamu,kapaslah perantaranya begitupun
ketika menjadi kewatek, ia menjadi perekat sosial.
Kapas adalah penghubung waktu, kapas yang
dijadikan benang ditenun dengan berbagai warna dan motif; di dalamnya tersirat
pesan moral dan sejarah yang bahasanya mencuat mencari posisi eksis, tetapi maknanya hampir tertanam di kubur waktu.
Tanpa kapas,,, manusia Adonara tak dapat
berkomunikasi dengan leluhur, apalagi meminta berkat dan kebijaksanaan,
disinilah kemudian Antropolog stress akan bertanya Tanya; siapakah yang menjadi pengendali ,,,
manusia atau kapas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar