04 Oktober 2014

Taman Nasional Bromo Tengger

Akhirnya, cita-cita yang sudah dipupuk sejak jaman purba itu kesampaian. (Tulisan ini memang agak telat)

Trio ambisi dengan bekal seadanya berhasil foto-foto di gunung bromo, membawa pulang seonggok pasir dari bromo dan sebuah nomer telpon pemilik penginapan yang ganteng nya gak tanggung tanggung!!

Sebelum masuk ke Cemorolawang, kami harus menghabiskan banyak waktu untuk mengumpulkan ransum karena di sana tidak ada ATM dan semua makanan muahallll!!! 

Penginapan dengan harga RP.200.000 per malam kami, terletak sekitar 200 meter di balik perumahan, satu kamar boleh di isi oleh 3 orang. Lumayan, cuaca yang dingin membuat tempat tidur sempit itu terasa sangat hangat.

Dengan membayar Rp. 650.000, pemilik penginapan membangunkan kami pagi-pagi (catt: kamar dan rumah tidak ada kuncinya bookkk)  jam 03.45 dan membawa kami dengan Jeep nya melakukan tour; dari bukit Kingkong, Bromo dan Pasir Berbisik

Menunggu Pagi di Bukit Kingkong


Di bawah kaki Sang Bromo

Gunung Batok

Singo Edan di Pasir Berbisik


Sayang kami tak langsung membawa semua tas sehingga pulangnya harus mampir lagi ke penginapan dan berakhir dengan kesusahan mencari tumpangan untuk pulang,,,lain waktu, kalau memang ingin pulang baiknya memang pulang dari depan pintu Bromo karena angkutan umum berhenti dan menunggu penuh disana.

Numfang Narsis :D