18 April 2013

Girek - Melukis



Baru ku tau kalau Kenirek itu berhubungan dengan kata Girek yang katanya sendiri berarti menggambar pola  menurut boro beda ... kata itu entah kenapa juga sudah sejak lama kujadikan judul blog ini - MELUKIS DENGAN CAHAYA.

Masih dalam pencarian ku tentang kewatek.

Melukis bukan cuma dengan cahaya - gambar dan tulisan -  yang biasa kulakukan, Perempuan adonara biasa melukis pertama-tama  lewat doa lalu kemudian lewat pekerjaan - benang, jagung - . Belakangan, aku belajar melukis dengan cara yang lain ; membaca literatur, mencoba memahaminya dan menyusun informasi itu kedalam peta, peta sejarah adonara yang baru saja dimintai dosen pembimbing untuk kulengkapi lagi dengan peta sejarah perang yang dia istilahkan dengan "moiety".

Orang-orang Adonara menampilkan lukisan; dalam pekerjaan, dalam doa-doa, dalam perang dan dalam sesuatu yang tak terbaca dengan gampang. Seperti lukisan abstrak, mereka memiliki pantun-pantun yang maknanya tak sama dengan jumlah hurufnya.Tetapi perempuan dengan lantang meletakkan sejarah yang dianggap tabu di depan hidung semua generasi. Lukisan itu di letakkan di depan dengan gamblang dan entah kenapa - mungkin tak tau atau mungkin tak mau tau atau mungkin tak ada yang mau menceritakan, orang-orang ini tak tau apa maknanya, padahal cerita itu tergambar jelas.

Tak perlu mencari jauh-jauh kemana cerita moiety dan sejarah "polity" (satu lagi istilah yang kupelajari dari pembimbingku)  itu disembunyikan, karena ia tidak pernah di sembunyikan sama sekali. Perempuan tak pernah menyembunyikan sejarah. Ia ada disitu, jelas-jelas terlihat dan kau pakai setiap hari. Perempuan Adonara menitipkan segala macam tetek bengek sejarah dalam satu kain dan membuat anak-anaknya, membawa kain itu kemanapun mereka pergi.

Kain/Sejarah - inilah yang terus menghubungkan setiap dunia dan setiap generasi.