16 Januari 2011

Semalam Di Bekasi



Ketetapan hatimu tidak lagi dapat diragukan,,,mungkin begitu kalau orang berkeluarga, selalu perlu tempat sendiri dengan usaha sendiri untuk disebut sebagai rumah,,meskipun kecil dan sangat sederhana. Malam tak kan dapat dilewati tanpa basah kuyup karena hujan di bumi Bekasi di bawa oleh badai yang sangat kencang, bahkan aku sempat meragu, lagipula kakak iparmu tidak terlalu rela melepasmu keluar rumah malam begini, karena memang tidak juga ada yang salah dengan berkumpul bersama keluarga besar. Tetapi kekasih mu telah mendukungmu dari awal (karena itu kekasihmupun tengah berjuang mendapatkan cukup uang untuk membuatkan mu rumah yang baru), itu saja sepertinya sudah cukup buatmu dan memang hanya pendapatnya yang kau perlukan, walaupun kadang juga kau abaikan.

Aku tak terlalu yakin, sebenarnya aku tak suka hujan dan badai malam hari, karna itu ku usulkan untuk berangkat esok hari saja, tetapi kau katakan, malam ini juga sudah berjanji bertemu dengan keponakan mu yang sudah memasangkan lampu-lampu di kontrakan baru mu. Maka kita pun berangkat.

Kontrakan baru mu terletak jauh dari jalan raya, keadaannya juga jauh dari rumah yang kau tempati selama ini di Bumi Andalas, kali ini hanya punya dua ruangan dengan satu dapur, kamar mandi dan wc ada di luar rumah, di sebelah kiri kontrakan. Tetapi kau katakan, kau sudah biasa hidup susah, keadaan seperti ini tak masalah buatmu. Malah, kau lebih bahagia karena yang penting bagimu; kau punya rumah sendiri dan bisa memulai usaha membuat kuemu lagi.

Ada sedikit galau di wajah adik laki-lakiku, dia tak berpikir tentang rumah yang seperti ini untuk tempat tinggal perempuan yang paling dia cintai,,,pagi-pagi saat bangun dia sudah langsung pergi dengan alasan main ke tempat sepupu kami (bagiku itu seperti lari dari kenyataan pahit yang dia temukan saat pagi hari) aku juga merasakan hal yang sama, tetapi apa daya,,, sampai sejauh ini kami belum punya cukup kemampuan untuk paling tidak memberikan kenyamanan materi sama seperti yang dulu kau berikan. Tetapi paling tidak, dengan ini kita punya langkah awal untuk sedikit demi sedikit membangun lagi tempat tinggal untuk keluarga kita yang tidak membuatmu terlalu jauh dari anak-anakmu. Aku yakin, bukan hanya aku, adik-adik ku juga punya banyak kemampuan dan cinta untuk tetap bertahan bersamamu dan kekasihmu, mendukung kalian betapapun berat perjuangannya. Karena semua nya indah saat kita bersama dalam Keluarga.

Untuk semua yang sudah kau dan kekasihmu lakukan dan sedang kalian rencanakan dalam pikiran kalian yang sering kali tak mampu ku mengerti: Terimakasih Mamak dan Bapak :)