24 November 2008

Bandung Inspiring City



Gedung Sate dan Petronella.

panggil aku narsisita karna judulnya,,, tapi ada ceritanya lho,,,

Gedung sate di bangun pada tahun 1920 - 1924 di Wihelmina Boulevard (sekarang Jl. Diponegoro; peletakan batu pertama dilakukan oleh Nona Petronella Roeloftsen yang mewakili gubernur Hindia Belanda di Batavia dan Nona Johana Catherine Coops putri sulung Walikota Bandung B.Coops.

Gedung Sate merupakan karya monumental dari arsitek Ir. Gerber, gaya arsiteknya merupakan perpaduan langgam arsitektur tradisional Indonesia dan teknik konstruksi barat, sehingga di sebut Indo - Eropeesche Architectuur Stijln. Arsitektur gedung sate merupakan perpaduan gaya arsitektur Italia dan Moor dari zaman Renaissance dengan gaya arsitektur Hindu dan Islam. Ornamen berciri tradisional seperti pada candi Hindu terdapat di bagian bawah dinding gedung, sedangkan pada bagian tengahnya ditempatkan menara beratap tampak seperti Meru di Bali, sesuatu yang lazim pada gaya arsitektur Islam.

Ornamen enam tiang dengan bulatan berbentuk mirip tusuk sate pada puncak atap tumpak sebagai lambang biaya pembangunan Gedung Sate sebesar 6.000.000 gulden.

Tempoe doeloe gedung ini disebut Gouvernements Bedrijenen (GB). Gedung ini kemudian disebut Gedung Sate berdasarkan bentuk ornamen pada puncak atap tumpak tersebut. Gedung sate sekarang menjadi kantor Gubernur Jawa Barat,,,

Nah,,,sudah tahukan kenapa judulnya Gedung sate dan saya (baca petronella)?.....anyway,,,,selain menjadi kantor Gubernur,,,halaman gedung sate menjadi pusat kegiatan OrBa (orang bandung) mulai dari jualan ikan (gazibu), jualan lagu (konser) sampai jualan politik di sampaikan di depan Gedung Sate.